15 Agustus, 2009

CERPEN ANTARA KISAH CINTA DAN PERASAAN

KISAH CINTA DAN WAKTU

Pada suatu masa, konon disebuah tempat yang jauh disana, hiduplah sekelompok masyarakat yang kental sekali dengan paguyubannya. Alkisah ada sebuah keluarga yang tinggal disana,perasaan dan cinta namanya mereka hidup dengan bahagia, hingga pada suatu ketika ada badai yang memisahkannya.
Hari itu para petinggi daerah itu mengumumkan ke masyarakat………….
“wahai pendudukku yang aku sayangi, bersiap – siaplah kalian semua karna sebentar lagi tempat kita akan tergenang oleh badai yang sangat dahsyat dan kejam, buatlah kapal untuk kalian tumpangi nantinya”. kata salah satu kepala suku disana. (konon badai tersebut dinamakan “badai Asmara”,RED).
Saat itu juga, semua penduduk dihantui rasa cemas dan ketakutan yang dahsyat, sedahsyat berita yang disampaikan petinggi mereka. Termasuk perasaan, tapi tidak cinta. Bahkan ketika semua orang telah berkemas – kemas untuk meninggalkan daerah tersebut, cinta bersikeras untuk tetap tinggal disana dengan alasan karna cinta. Dan karna cintanya itulah cinta ditinggalkan oleh perasaan.
Alkisah, badai itu benar – benar datang, badai banjir yang begitu dahsyat bahkan dalam hitungan detik, daerah tersebut benar – benar tenggelam. Namun bagi penduduk lain mereka tidak terlalu khawatir karna sebelumnya mereka telah menyiapkan kapal. Sementara cinta hanya bisa berdiam diri sambil menunggu pertolongan kapal yang lewat.
Dengan penuh kecemasan cinta berlari – lari mendaki tempat yang lebih tinggi, menyelamatkan diri dari genangan air,sesekali sambil teriak minta pertolongan, saat itu suasana begitu sepi nyenyap, gelap gulita tanpa ada setitikpun cahaya, namun semangat cinta tetap membara, dengan optimis dia meyakinkan dirinya sendiri “ tenang….. jangan takut, sebentar lagi pasti akan ada pertolongan yang datang “ kata cinta, untuk menghibur dirinya.
Dan benar….... Tak lama kemudian datanglah kapal kekayaan,
Cinta : hai kapal kekayaan tolonglah aku, bawa aku bersamamu,
Kekayaan : Maaf cinta, aku tidak bisa menolongmu karna kapalku sudah penuh dengan harta bendaku. Kamu cari yang lain saja.
Begitu mendengar jawaban dari kekayaan, sejenak cinta lemas, namun karna semangat yang tinggi dia tidak putus asa. Dia terus menunggu pertolongan dari kapal lain yang akan melewatinya.
Tak lama kemudian wajah cinta berseri – seri lagi karna ada kapal kesombongan yang lewat,
Cinta : kapal kesombongan tolonglah aku, beri aku tumpangan di kapalmu.
Tanpa sedikitpun kasihan, kesombongan menolaknya, “ memang siapa kamu, cari saja yang lain karna kapalku sudah penuh dengan harga diri dan keangkuhanku. I Don’t Care, you know?
Lagi – lagi cinta ditolak bahkan yang ini lebih kejam, cinta hampir putus asa. Tapi lagi – lagi semangatnya membara, sambil teriak kencang, dia berusaha memberitahukan keberadaannya, barangkali akan ada kapal lain yang akan lewat lagi.
Selang waktu yang cukup lama…………, muncullah kapal kesedihan yang melaluinya,


Kesedihan : Cinta kamu ngapain di sana?
Cinta : Kesedihan, syukur kamu datang, kamu pasti mau menolongku kan? Kumohon bawalah aku bersamamu ?
Kesedihan : Maafkan aku, biarkan aku sendiri. Karna kapalku sudah penuh dengan penderitaan dan kesengsaraanku, dan aku tidak ingin kamu ikut merasakannya. Biarlah aku yang menanggung sendiri. Carilah kapal yang lain.
Cinta : tapi kesedihan, aku rela menemanimu
Kesedihan : maaf aku nggak bisa, tanpa peduli lagi kapal kesedihan meninggalkan Cinta.
Tuhan……….. tolong aku? Kenapa tak satupun yang mau menolongku. Cinta putus asa dan pasrah.
Namun dalam kepasrahannya, ada dewa penyelamat yang menghampirinya, “ cinta………kenapa kamu disitu? Ayo naik, ikutlah denganku “ tanpa pikir panjang cinta berlari kegirangan menghampiri kapal itu. Karna lelah yang begitu terasa, cinta tertidur di kapal itu, hingga sampailah kapal itu di tempat yang aman. Kemudian……..” cinta……. Sudah sampai, turunlah, kata pemilik kapal tersebut”
Dan cintapun turun tanpa ada kata – kata.
Hingga kapal itu pergi dan telah jauh meninggalkannya, cinta baru sadar bahwa dia belum mengucapkan terimakasih pada pemilik kapal tersebut.
Cinta bingung harus kemana mencari pemilik kapal itu.
Dan akhirnya, cinta memutuskan untuk datang pada “pengetahuan “ untuk menanyakan siapa pemilik kapal yang telah menyelamatkan dirinya dari banjir badai asmara.
Cinta : pengetahuan, tahukah kamu siapa pemilik kapal penolongku ?
Jawab pengetahuan : “kapal waktu”
Cinta semakin bingung, dan bertanya Pengetahuan, kenapa kapal waktu mau menolongku ?
Dengan bijaksana pengetahuan menjawab, “KARNA HANYA WAKTU YANG DAPAT MENGERTI DAN MEMAHAMI CINTA “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar